MA & PARTNERS LAW FIRM


LPPM UNPAM Dorong Riset Berdampak: Mengubah Data Menjadi Aksi Nyata demi SDGs

Tangerang Selatan, Hukum-Pedia.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pamulang sukses menggelar agenda prestisius Seminar Sembadra dan Diseminasi Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat. Acara yang berlangsung khidmat ini mengusung tema besar: "Riset Berdampak dan PKM yang Berkelanjutan: Dari Laboratorium ke Lapangan, Mengubah Data Menjadi Dampak Nyata untuk SDGs.", Selasa, 23 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Ketua LPPM UNPAM Dr. Susanto, SH., MM., MH., M.AP., menegaskan bahwa diseminasi ini adalah langkah awal dari rantai nilai ilmu pengetahuan. Ketika data dari laboratorium berhasil dibawa ke lapangan dan memberikan dampak nyata, di sanalah peran sejati akademisi diuji.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Penelitian, PKM, dab Bisdev Prof. Dr. Oksidelfa Yanto, S.H, M.H., memberikan penekanan khusus pada pentingnya hilirisasi hasil riset. Beliau menegaskan bahwa riset dosen tidak boleh hanya menjadi tumpukan dokumen, melainkan harus memiliki nilai guna dan daya saing. "Kami di Bidang IV berkomitmen membangun ekosistem di mana riset dan PKM tidak hanya berhenti pada publikasi, tetapi berlanjut hingga tahap hilirisasi dan kerjasama bisnis. Kita harus mampu menjembatani apa yang ditemukan di laboratorium dengan kebutuhan nyata di lapangan, sehingga tercipta inovasi yang memiliki nilai ekonomi sekaligus dampak sosial yang berkelanjutan," tegas Warek IV.

Kegiatan ini secara khusus dirancang untuk mencapai beberapa tujuan utama. Pertama, sebagai sarana diseminasi resmi bagi para dosen dan peneliti untuk memaparkan hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025. Kedua, untuk menyelaraskan arah riset universitas dengan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan hilirisasi. Ketiga, seminar ini bertujuan untuk membekali para akademisi dengan wawasan strategis mengenai cara membangun program pengabdian yang tidak bersifat instan, melainkan memiliki dampak jangka panjang yang terukur sesuai dengan parameter pembangunan berkelanjutan.  Acara ini menghadirkan dua pakar yang memiliki rekam jejak mendalam dalam tata kelola riset dan pengabdian masyarakat, yaitu Dr. Yeni Rospiani, S.S., M.M., dan Assoc. Prof. Angga Pratama, S.E., M.M.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan sebuah manifestasi komitmen Unpam dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). LPPM berupaya memastikan bahwa setiap penelitian yang dilakukan di balik meja laboratorium atau ruang kelas dapat bertransformasi menjadi solusi konkret bagi permasalahan di tengah masyarakat.

Kehadiran Reviewer Nasional: Menjamin Kualitas Luaran

Seminar ini terasa istimewa dengan hadirnya Dr. Yeni Rospiani, S.S., M.M., selaku Penelaah Teknis Kebijakan sekaligus Ketua Tim Kerja Penelitian, Pengabdian, Pembelajaran, dan Kemahasiswaan. Sebagai reviewer ahli, beliau memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya sinkronisasi antara kebijakan pemerintah dengan riset perguruan tinggi. "Penelitian tidak boleh berhenti di rak perpustakaan. Ia harus memiliki daya ungkit yang kuat untuk mengubah kebijakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," ujar Dr. Yeni dalam sesi pengarahannya.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Assoc. Prof. Angga Pratama, S.E., M.M., yang memfokuskan pembahasannya pada aspek keberlanjutan (sustainability) dalam PKM. Beliau menjelaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat harus didasarkan pada model kemitraan yang memberdayakan, bukan sekadar pemberian bantuan yang menciptakan ketergantungan. Melalui integrasi prinsip-prinsip manajemen, beliau membedah bagaimana strategi pengabdian dapat diselaraskan dengan poin-poin SDGs, seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pendampingan UMKM serta inovasi teknologi tepat guna.

Poin Utama Kegiatan: Dari Laboratorium ke Lapangan, Ada tiga pilar utama yang menjadi sorotan dalam diseminasi kali ini: 1): Mendorong dosen dan mahasiswa untuk tidak hanya mengumpulkan angka, tapi mengolahnya menjadi strategi aksi. 2) Memastikan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memiliki efek jangka panjang, bukan sekadar kegiatan sekali jalan. 3) Menyelaraskan hasil penelitian dengan target-target global seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, dan lingkungan yang sehat. 

Melalui Seminar Sembadra ini, LPPM Unpam berharap para peneliti dapat lebih tajam dalam memetakan masalah di lapangan. Dengan bimbingan dari pakar seperti Dr. Yeni Rospiani, diharapkan standar kualitas penelitian Unpam semakin meningkat dan mampu bersaing di level nasional maupun internasional. Selain pemaparan dari narasumber utama, SEMBADRA 2025 juga diisi dengan sesi paralel di mana para peserta mempresentasikan hasil karya ilmiah dan laporan pengabdian mereka. Diskusi interaktif yang terjadi menunjukkan adanya antusiasme tinggi dari para peserta untuk saling bertukar pengalaman mengenai kendala di lapangan dan bagaimana cara mengatasinya secara ilmiah. Proses diseminasi ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi sarana evaluasi bagi LPPM dalam memetakan potensi riset yang dapat dikembangkan menjadi produk atau kebijakan di masa depan. 

Kegiatan SEMBADRA 2025 ini secara resmi ditutup dengan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas riset dan PKM yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat. Kesimpulan utama dari pertemuan ini adalah bahwa kesuksesan seorang peneliti tidak lagi hanya diukur dari jumlah sitasi, melainkan dari seberapa besar perubahan positif yang dirasakan oleh masyarakat atas hadirnya penelitian tersebut di lapangan. LPPM berharap melalui seminar ini, semangat untuk mengubah "data menjadi dampak" akan terus tumbuh di kalangan civitas akademika, demi mewujudkan kontribusi nyata bagi bangsa dan pencapaian target SDGs global.

Sumber : Tim LPPM, Universitas Pamulang

Previous Post